Selamat Datang di Website Kami,

Kami adalah para pecinta bumi dari MANSDA SAVE EARTH CLUB. Anggota kami sementara masih 10 orang dari para guru maupun siswa.
Kami sangat prihatin ketika ambang kehancuran bumi ada di depan mata. Kayaknya kami tidak bisa hanya tinggal diam dan menutup mata pada realitas itu.
Kami peduli, namun kami masih baru melangkah. Namun, kami sangat yakin jejak langkah kami akan semakin jauh untuk menyelematkan bumi.
Anda mau bergabung? Luruskan niat dan tulus.
Save Earth, because We Love Our Earth !!

Salam,
MSEC

Jumat, 19 Desember 2008

Kaimana Deklarasikan Kawasan Konservasi Laut Daerah

Baliho-baliho besar menyambut tamu dipasang di Kabupaten Kaimana. Dari Bandar Udara Kaimana hingga jalan-jalan raya tersebar umbul umbul bergambar ikan Parachelinus sp, yang berwarna kuning dan bergaris ungu dan biru, juga ada baliho raksasa bertuliskan: “Kawasan Konservasi Laut Daerah Meninggalkan Warisan Alam Demi Anak dan Cucu.”
Meskipun, Kabupaten Kaimana adalah sebuah kabupaten yang baru berdiri, namun kesadaran tentang pentingnya konservasi laut, sudah dipahami oleh para petinggi dan pengambil kebijakan di kabupaten baru itu. “Saya sudah lama membayangkan untuk melindungi kawasan laut Kaimana dari kehancuran,” kata Hasan Ahmad, Bupati Kaimana.



Senin, 24 November lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi meresmikan perlindungan laut seluas 597,747 ha ini, disaksikan oleh Gubernur Papua Barat, Bupati Kaimana, Kepala kepala suku di Kaimana, anggota masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat International. “Dengan deklarasi ini, Kaimana telah berkontribusi 6 persen dari target pemerintah untuk melindungan laut yang ditargetkan oleh pemerintah,” kata Hasan Ahmad bangga.

Pemerintah Indonesia, menurut Freddy Numberi berkomitmen untuk melindungi 10juta hektar kawasan konservasi laut tahun 2010.

Bupati Hasan Ahmad menceritakan tentang kekhawatirannya terhadap tangkapan ikan yang semakin kurang di perairan laut Kaimana. Harapannya, dengan ditetapkannya kawasan konservasi laut ini, ada peraturan yang dapat menyelamatkan potensi perikanan kawasan itu. “ Kita ingin mengeloloa laut Kaimana dengan dengan prinsip-prinsip konservasi yang ramah lingkungan dan tetap membuka akses bagi nelayan untuk memanfaatkannya secara berkelanjutan. “Program Konservasi tidak melarang masyarakat mengambil dari alam baik darat maupun laut, kawasan ini justru akan melindungi kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat.”

Dalam catatan Conservation International kawasan laut Kabupaten Kaimana merupakan kawasan yang sangat penting yang dapat berfungsi sebagai “bank ikan” di Indonesia. Kawasan yang terletak di Provinsi Papua Barat ini merupakan lokasi cadangan ikan terbesar di Indonesia yang dapat menyuplai ikan ke wilayah lainnya. Hal ini terbukti dari, hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Conservation International (CI, 2006) menunjukan bahwa Kaimana memiliki biomassa ikan tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sekitar 228 ton/km2. Selain itu juga Kaimana memiliki 959 jenis ikan karang; 471 jenis karang (termasuk 16 jenis baru) dan 28 jenis udang mantis.

Sadar akan hal tersebut, maka Pemerintah Daerah Kaimana bersama masyarakat, dengan bantuan Program Kelautan CI Indonesia, bersepakat untuk menetapkan kawasan laut sepanjang empat mil dari garis pantai pulau terluar menjadi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).

Diharapkan, eksistensi KKLD ini nantinya dapat menekan praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan potasium dan bom, pengambilan karang, dan juga penangkapan yang berlebihan dan tidak beraturan.

Kerjasama dengan pihak aparat keamanan juga dilakukan untuk mencegah pengrusakan kawasan ini lebih lanjut. “Dengan potensi yang ada, diharapkan kawasan Laut Kaimana dapat berfungsi sebagai “bank ikan” hingga dapat memberikan “pinjaman” bibit ikan ke daerah sekitarnya seperti Maluku, Bentang Laut Kepala Burung, dll ” ujar Dr. Jatna Supriatna, Regional

Vice President Conservation International Indonsia. Menurut Jatna, upaya konservasi seperti ini sangat baik untuk dicontoh daerah lain guna menjaga ketersediaan ikan. “Kedepan, masyarakat tidak lagi takut kehabisan ikan,” ujarnya. Harapan lain didirikannya KKLD adalah hasil laut dapat memberikan nilai yang optimal untuk kesejahteraan masyarakat yang umumnya nelayan tradisional. Disamping itu, KKLD juga kelak diharapkan dapat mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Kaimana.


Read More..

Orang yang Mengerti Menurut Al-Ghazali

“Jadilah Sahabat Bumi”, kata-kata itu mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita bukan!, banyaknya dampak negatif yang telah terjadi akibat kita sebagai manusia mengabaikan bumi kita. Kita hanya berlaku baik pada bumi ketika kita butuh saja, sebuah pribahasa berbunyi : habis manis sepah dibuang. Kata-kata itu yang tepat kita tujukan kepada kita. Kita menanam pohon-pohon dengan giat, sehingga hutan menjadi rimbun. Ketika sudah rimbun, kita memotongnya sampai habis tanpa tersisa. Setelah itu, kita meninggalkan hutan yang tercinta dalam keadaan tersisa tanah lapang saja. Apalagi penebang-penebang liar yang sering beroprasi di hutan. Mereka dengan mudahnya menebang paru-paru dunia itu, sehinga hutan menjadi gundul. Apakah mereka tidak punya perasaan? Meningalkan hutan dalam keadaan yang mengenaskan. Bahkan mungkin tidak pernah terlintas dalam benak mereka bagaimana keadaan hutan yang mereka tinggalkan setelah mereka habiskan semua kekayaan yang terdapat didalamnya!. Maka dari itu banyak orang menyerukan “Jadilah Sahabat Bumi”.

Bumi adalah sahabat kita, sebagai sahabat kita harus saling mengerti satu sama lain. Dan apabila salah satu dari sahabat itu menghianatinya, maka satunya lagi akan marah terhadap yang menghianati tersebut. Di dalam salah satu kitabnya, Al-Ghazali membagi tipe-tipe orang menjadi empat, diantaranya :

Yang pertama adalah orang yang mengerti dan mengerti kalau dirinya itu mengerti. Ini adalah tipe orang yang sangat ideal. Dan tipe orang seperti ini sangat jarang kita temui di bumi. Khususnya yang berhubungan dengan pelestarian hutan. Saya berharap kepada semua orang. Khususnya orang-orang yang lebih mengerti tentang hal merawat hutan untuk tidak sungkan-sungkan menularkannya kepada orang-orang awam dan untuk melaksanakan apa yang telah dia dapatkan, agar ilmu yang diperolehnya menjadi ilmu yang manfaat.

Yang kedua adalah orang yang mengerti tetapi tidak mengerti kalau dirinya itu mengerti. Tipe ini adalah tipe orang yang sering kita temui. Orang-orang berbondong-bondong dekolah setinggi-tingginya, tetapi sesudahnya mereka lulus, sedikit sekali orang yang bertambah menrti secara utuh tentang hakekat dai dia mencari ilmu. Banyak sarjana-sarjana lulusan perhutanan yang sangat pandai, tetapi juga pandai menebangi pohon-pohon di hutan. banyak juga orang-orang kaya, yang tidak mengerti akan memanfaatkan kekayaannya untuk apa? Untuk menjadi bos-bos dari para penebang liar?

Yang ketiga adalah orang yang tidak mengerti dan mengerti kalau dirinya tidak mengerti. Tipe ini sangat cocok sekali bagi para pelajar. Pelajar memulai dari ketidaktahuan, maka dari itu dia datang ke sekolah untuk merubah ketidaktahuannya itu menjadi suatu pemahaman tersendiri bagi dirinya masing-masing. Dan dibantu oleh orang-orang yang sangat luhur dan lebih mengerti darinya yaitu guru. Yang diharapkan anak-anak sekarang dapat merubah bumi yang sudah tak bersahabat lagi ini menjadi indah dan asri lagi.

Yang ke empat adalah orang yang tidak mengerti dan tidak mengerti kalau dirinya tidak mengerti. Ini adalah tipe orang yang paling buruk. Dan semoga pembaca bukan orang-orang tipe ini. Orang tipe ini adalah orang-orang acuh terhadap lingkungannya, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi disekitarnya. Yang ada dibenaknya cuma terdapat hura-hura, dan bagaimana cara memuaskan nafsu, dan ambisi mereka, meskipun menggunakan cara yang tidak halal. Tipe ini juga adalah tipe orang-orang yang paling sering kita temui di masyarakat.

Sekarang, masa depan bumi kita ada di tangan kita masing-masing. Kalian sekarang bisa memilih, apakah kalian ingin menjadi orang tipe kedua atau keempat yang telah menghianati sahabat kita yang tercinta (bumi), yang suka merusak dan acuh terhadap bumi. Ataukah mau menjadi orang tipe pertama atau yang ketiga yang telah menjadi sahabat sejati dari bumi. Itu semua tergantung pilihan kita…..
Read More..

Kamis, 18 Desember 2008

Sekilas Tentang PLTS

Manfaat PLTS:

- Tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM), hanya menggunakan sinar matahari yang gratis, sehingga dapat dimanfaatkan didaerah terpencil.

- Dipasang secara individual (satu rumah satu system) sehingga jika rumah berjauhan sekalipun tidak memerlukan jaringan kabel distribusi, dan gangguan pada satu system tidak mengganggu system lainnya.

PLTS dilihat dari Perspektif Gender

Target Konsumen PLTS: Masyarakat didaerah yang belum Dilayani Listrik PLN. Umumnya rumah terpencil, pendapatan rendah, kondisi infrastruktur minim, penerangan dengan Lampu minyak tanah.

Target dari PLTS :

  • Meningkatkan Kualitas hidup masyarakat.

  • Memberikan penerangan (lampu), dg kualitas lebih baik, sehingga jam belajar dan beraktifitas lebih panjang.

  • Membukakan akses pada informasi (radio, TV, internet).

  • Memberikan akses pada sumber air minum dan pertanian (surya untuk pompa air).

  • Menciptakan bisnis baru didesa (jadi distributor/service center yang mampu dilakukan oleh Koperasi Wanita/Nelayan/Tani/Desa), LSM dll.

  • Menciptakan Lapangan Kerja di desa (penjualan dan service center memerlukan banyak tenaga lokal).

  • Menciptakan Tenaga Teknisi di desa.






Read More..