Selamat Datang di Website Kami,

Kami adalah para pecinta bumi dari MANSDA SAVE EARTH CLUB. Anggota kami sementara masih 10 orang dari para guru maupun siswa.
Kami sangat prihatin ketika ambang kehancuran bumi ada di depan mata. Kayaknya kami tidak bisa hanya tinggal diam dan menutup mata pada realitas itu.
Kami peduli, namun kami masih baru melangkah. Namun, kami sangat yakin jejak langkah kami akan semakin jauh untuk menyelematkan bumi.
Anda mau bergabung? Luruskan niat dan tulus.
Save Earth, because We Love Our Earth !!

Salam,
MSEC

Kamis, 11 Desember 2008

Para Satwa Juga Sahabat Kita

Oleh : Ary TWH


Seluruh satwa yang tinggal di bumi adalah sahabat kita. Mereka juga merupakan mahkluk ciptaan Allah yang hidup di bumi yang indah ini. Firman Allah di dalam Al Qur’an :

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kiitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan (Q.S. Al An’am ayat 38)

Para satwa juga memerlukan tempat tinggal untuk mereka melangsungkan hidup mereka, berkembang biak dan lain sebagainya. Tetapi kita sebagai manusia, khalifah di bumi yang lebih tahu bagaimana merawat bumi dan makhluk yang tinggal di dalamnya. Para manusia masih gemar merusak hutan yang indah.

Hutan sebagai habitat alami para satwa, telah diporak-pandakan oleh manusia. Pembakaran hutan yang marak terjadi, telah mengakibatkan para satwa hijrah entah kemana. Mereka bingung harus pergi kemana lagi, karena hanya di hutan, satu-satunya tempat yang nyaman bagi mereka. Kalau orang sering bertanya-tanya, mengapa binatang buas bisa berkeliaran di kota? Jawabannya sangatlah sederhana. Karena kalian para manusia telah merusak rumah mereka, kalian telah menggusur mereka dari habitat aslinya.

Tidak terdengar aneh lagi kalau popularitas hewan-hewan yang langkah dari tahun ke tahun semakin menurun. Contohnya, orang hutan yang di dunia sangat langkah. Jumlah populasinya yang dari tahun ke tahun terus menurun. Padahal dahulunya di hutan Indonesia, banyak sekali terdapat spesies-spesies orang hutan. Tapi, lambat laun, spesies-spesies orang hutan itu mulai punah dikarenakan rusaknya hutan.

Seharusnya kita sebagai manusia dapat menerima amanat yang di berikan oleh Allah dalam surat Al An’am ayat 38 tersebut. Para satwa juga termasuk makhluk Allah sama seperti kita manusia. Dan kita sebagai manusia. Makhluk yang paling sempurna, telah dikaruniai akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Datu hal lagi yang sangat penting yaitu, manusia dianugrai segumpal darah, dimana segumpal darah itu menentukan baik buruknya manusia itu yaitu hati.

Para satwa juga sahabat kita. Mereka yang menemani kita tinggal di bumi. Manusia juga membutuhkan satwa sebagai teman mereka bekerja, sebagai sumber makanan pokok dan lain-lain. Hubungan timbal balik antara manusia dan satwa juga sangatlah erat. Apabila satwa punah dari peradaban, maka keseimbangan ekosistem di bumi akan goyah. Sebagai imbasnya manusia juga akan hilang dari peradaban dunia.

0 komentar:

Posting Komentar