Selamat Datang di Website Kami,

Kami adalah para pecinta bumi dari MANSDA SAVE EARTH CLUB. Anggota kami sementara masih 10 orang dari para guru maupun siswa.
Kami sangat prihatin ketika ambang kehancuran bumi ada di depan mata. Kayaknya kami tidak bisa hanya tinggal diam dan menutup mata pada realitas itu.
Kami peduli, namun kami masih baru melangkah. Namun, kami sangat yakin jejak langkah kami akan semakin jauh untuk menyelematkan bumi.
Anda mau bergabung? Luruskan niat dan tulus.
Save Earth, because We Love Our Earth !!

Salam,
MSEC

Kamis, 18 Desember 2008

Warung Listrik Tenaga Matahari

Warung Listrik Tenaga Matahari (Warlista) Garut, mampu memasok kebutuhan akan listrik di pedesaan tersebut. Dengan perangkat listrik tenaga matahari berupa panel penerima sinar matahari, sebuah alat regulator atau controller, serta alat penyimpan energi (power bank) masyarakat dapat menggunakannya dengan mudah tanpa instalasi yang ribet.

Investasi yang ditanamkan pemakai juga tak terlalu mahal. Hanya dengan bermodalkan Rp 3,8 juta hingga Rp 4,5 juta masyarakat dapat memasang perangkat energi listrik tenaga matahari tersebut. Para pengusaha perangkat listrik tenaga matahari ini, bahkan memberi keringanan untuk masyarakat yang tak mampu dengan memberikan fasilitas cicilan hingga beberapa tahun.

Yang membuat mahal perangkat tersebut hanyalah panel penerima sinar photon (satuan energi dalam cahaya) matahari yang langsung diimpor dari Spanyol dan bila di Indonesia hanya bisa dibuat oleh ITB dan LEN (Lembaga Elektronik Nasional). Sementara itu, perangkat lainnya bisa dirakit sendiri di sini tanpa membutuhkan biaya yang cukup besar.

Sebuah panel yang agak mahal itu dapat digunakan setiap hari dan dapat berfungsi bertahun-tahun asalkan saja tak pecah. Banyak bandar sayuran maupun pengusaha di pedesaan di wilayah Garut selatan telah menggunakan perangkat ini karena dirasa cukup efektif. Dari perangkat termurah dapat dihasilkan listrik sebesar 200 watt/jam, sedangkan yang termahal dapat dihasilkan arus listrik lebih dari 600 watt/jam. Bagi masyarakat pedesaan yang sama sekali belum tersentuh listrik, akan sangat mudah menggunakan perangkat ini serta harus pandai-pandai mengatur pemakaian listrik dengan perhitungan yang cermat.

Listrik yang tersimpan dalam aki (accu) dapat diisi tiap hari seperti halnya sebuah aki mobil. Sementara itu, panel penerap sinar matahari dapat digunakan walau cuaca mendung sekalipun. Bila diperhitungkan dalam bentuk persentase, sinar matahari yang terik dikategorikan dalam angka 100% dan cuaca yang sangat mendung masuk kategori 75%. Jika saja matahari bersinar terik, proses pengisian aki dapat dilakukan dalam waktu 4 jam, sedangkan cuaca yang sangat mendung mencapai 4,5 jam. Memang cukup efisien, terlihat dengan tingginya angka penjualan di daerah ini dibandingkan wilayah Jabar lainnya.

Sistem pemasaran yang dilakukan pun terlihat unik, yaitu dipasarkan paling gencar saat musim panen. Bulan Februari yang biasanya dilakukan panen raya, Juli yang merupakan panen kedua, serta panen cengkih yang biasa dilakukan Agustus adalah bulan-bulan pendekatan pemasaran teknologi tersebut.

Uniknya, karena arus yang dihasilkan berupa arus DC, bukan AC seperti yang terdapat pada arus listrik PLN, maka peralatan yang digunakan pun berbeda dengan peralatan listrik yang berada di pasaran. Untuk beberapa perangkat yang menggunakan arus AC, arus DC yang dihasilkan dari aki dapat diubah melalui sebuah inverter menjadi AC dan perangkat elektronik berarus AC tersebut dapat digunakan dengan normal.

Selain itu, terdapat keuntungan lain yaitu masyarakat dapat membuat sendiri lampu yang digunakan untuk penerangan dengan merakit sendiri. Kalau saja mereka membeli lampu DC tersebut dari toko, harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per buah. Namun, kalau membeli dari hasil rakitan masyarakat maka harganya jauh lebih murah yaitu mencapai Rp 30 ribu saja per buah.

Berbeda dengan pelanggan PLN, tentu saja para pemakai energi listrik tenaga matahari ini tak usah antre membayar rekening bulanan. Para pengguna listrik energi matahari ini tinggal ongkang-ongkang kaki saja dan menikmati terangnya listrik tanpa harus waswas dengan tagihan yang membengkak tiap bulannya. Alternatif yang cukup menarik. Anda berminat?




0 komentar:

Posting Komentar