Selamat Datang di Website Kami,

Kami adalah para pecinta bumi dari MANSDA SAVE EARTH CLUB. Anggota kami sementara masih 10 orang dari para guru maupun siswa.
Kami sangat prihatin ketika ambang kehancuran bumi ada di depan mata. Kayaknya kami tidak bisa hanya tinggal diam dan menutup mata pada realitas itu.
Kami peduli, namun kami masih baru melangkah. Namun, kami sangat yakin jejak langkah kami akan semakin jauh untuk menyelematkan bumi.
Anda mau bergabung? Luruskan niat dan tulus.
Save Earth, because We Love Our Earth !!

Salam,
MSEC

Sabtu, 13 Desember 2008

Tsunami

Oleh : Fajar G

Tsunami tahun 2004 di Thailand

1.Penyebab
        Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.


2.Akibat Tsunami yang terjadi 25 desember 2004
   
       -Erosi
       -Menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika
       -Hancurnya bangunan bangunan
       -Pantai tergenang Lumpur yang mencapai 20 cm
       -Sawah warga tidak bisa ditanami karena kadar garam yang cukup tinggi
       -Infrastruktur usahatani, seperti jaringan irigasi, bangunan irigasi, jaringan saluran tingkat          usahatani, jalan usahatani, pematang, terasering (lahan kering) serta bangunan petakan          lahan usahatani pun tak luput dari kerusakan. Disamping itu juga berbagai peralatan,          seperti hand tractor, pompa air, traktor besar, alat pengolah nilam, karet, minyak kelapa,          dan pengolah dendeng ikut rusak.
       -Setidaknya 78.450 ekor sapi, 62.561 ekor kerbau, domba 16.133 ekor, kambing 73.100          ekor, dan unggas 1.624.431 ekor mati atau hilang
       -FAO memperkirakan kehilangan produksi bidang pertanian mencapai US$ 78,8 juta, dan          prakiraan kerusakan infrastruktur pertanian sebesar US$ 33,4 juta..

3.Penanggulangan

       -Memasang system peringatan dini
       -Melakukan pelatihan
       -Memberi bantuan, berupa obat obatan, makanan, air bersih, pakaian, selimut, uang, dan          tenaga

0 komentar:

Posting Komentar